Sabtu, 22 Mei 2010

KARTINI TERNYATA IBU KITA

Tanggal 21 April, hari lahir Ibu Kartini, seorang perempuan berotak berlian dari Jepara Jawa Tengah. Pemikiran-pemikiran cemerlangnya mampu meloncati pagar sosial budaya, geografis serta tembok besar penjara rasa keterkungkungan karena kebodohan dan kemiskinan. Pemikiran-pemikiran berliannya tsb kemudian menjadi salah satu sumber informasi bagi perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dari jepitan dinding-dinding penjara yang tidak tampak oleh mata telanjang itu lahirlah pemikiran-pemikiran yang menembus ruang dan waktu. Oleh karena itu Bangsa Indonesia patut bersyukur ke hadirat Allah SWT karena telah menurunkan seorang perempuan ke bumi pertiwi tercinta yang membawa missi pencerahan bagi kita bangsa Indonesia. Jadi perjuangannya tidak khusus bagi kaum wanita. Terlepas dari kontroversi penulisan sejarah dan sudut pandang para penulisnya, marilah kita samakan nilai sebagai pijakan dulu, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yg dapat menghargai jasa para pahlawannya. Jangan sampai kita berubah menjadi pengikut paradigma yang disampaikan wapres Republik BBM, yaitu “bangsa yg besar adalah bangsa yang dapat menertawakan dirinya sendiri”. Sebuah hiburan yang sesungguhnya menyakitkan. Secara kontemporer mungkin paradigma ini ada benarnya juga. Bagaimana tidak tertawa, puluhan tahun kita diperintah oleh sebuah kekuasaan yang awalnya dibentuk dari fotokopi sebuah surat. Ini baru fotokopinya, belum aslinya. Kalau ada yang mempermasalahkan otentiksitas surat-surat Kartini maka wajar-wajar saja, lantaran aslinya tidak ditemukan. Tetapi jauh lebih baik menghargai daripada menertawakan.

Tidak ada komentar:

 
Copyright (c) 2010 Nursing Academy. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.